10 CARA MEMPERBAIKI AKHLAK
Akhlak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:7) diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dalam bahasa Arab, akhlak juga bisa berarti perangai, kebiasaan, tabiat atau bahkan agama. Sementara dalam kamus Alkautsat, akhlak diartikan sebagai ilmu tata krama.
Jika dirumuskan, akhlak memiliki pengertian yaitu ilmu yang membahas mengenai perbuatan yang dilakukan oleh manusia, baik terhadap sesama manusia serta pada Tuhannya. Selain itu, akhlak juga dapat diartikan sebagai perbuatan baik yang harus dikerjakan dan menghindari perbuatan buruk.
Pentingnya akhlak dalam islam
Meski berasal dari bahasa Arab namun akhlak tidak banyak ditemukan dalam Alqur’an melainkan banyak dijumpai dalam hadits. Menurut Al-Ghazali hakikat akhlak mencakup 2 syarat yakni perbuatan itu harus konstan yaitu dilakukan berulang kali dalam bentuk yang sama, sehingga dapat menjadi kebiasaan.
Kedua, perbuatan itu harus tumbuh dengan mudah tanpa pertimbangan dan pemikiran, yakni bukan karena adanya tekanan, paksaan dari orang lain atau bahkan pengaruh-pengaruh dan bujukan yang indah dan sebagainya.
Akhlak yang terpuji merupakan tindakan atau perbuatan yang bagus. Sementara akhlak yang jelek merupakan segala jenis tindakan yang jelek dan merugikan. Bukan hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi orang lain. Akhlak terpuji merupakan akhlak Islami yang tidak hanya membawa kebaikan namun juga memberi keuntungan bagi orang lain. Lantas bagaimanakah cara meningkatkan akhlak supaya lebih baik dan berguna untuk sesama?
Ada beberapa hal cara meningkatkan akhlak :
1. Berbaik sangka
Berbaik sangka dapat dilakukan dengan cara berprasangka baik pada diri sendiri serta pada orang lain. Mereka yang dalam keadaan putus asa, umumnya cenderung, berburuk sangka pada sang pencipta. Hal ini merupakan tindakan yang harus dihindari. Bersikap optimis dan tidak lantas berputus asa merupakan cara kita dalam berbaik sangka kepada pencipta. Segala sesuatu yang telah Allah tentukan adalah jalan terbaik bagi kita. Tugas kita hanyalah bersabar dan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi sehingga target yang ingin kita capai bisa segera didapatkan.
Tanamkan pada diri untuk selalu percaya jika kegagalan yang Sobat alami hari ini, mengandung hikmah yang dapat kita ambil pelajaran darinya. Allah selalu memiliki maksud tersendiri saat memberikan cobaan bagi para umatnya. Jangan lantas bersedih saat gagal meraih cita-cita dan jangan lantas berburuk sangka jika Allah tidak sayang pada hambanya ketika Sobat berada dalam keterpurukan. Dalam keadaan apapun, kita sebaiknya senantiasa melontarkan kalimat syukur atas kebesaran Allah yang maha kuasa.
Seperti yang tertulis dalam QS. Al-Jatsiyah/45:12-13 yakni “Allah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di Bumi semuanya (sebagai rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tSobat-tSobat kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir”.
Dari ayat di atas, terkandung pengertian bahwa Allah telah memberi banyak kebaikan pada manusia. Hanya saja mereka kurang bisa menyadari dan bersyukur aats apa yang telah dimiliki.
2. Bertaubat
Setiap manusia tentu pernah yang namanya berbuat salah. Bahkan mereka yang dicap sebagai orang baik pun, tentu tidak luput dari yang namanya dosa. Dosa yang dibiarkan berlarut-larut dan terus menerus dilakukan merupakan hal yang buruk dan harus dijauhi. Dalam hal ini, segera bertaubat merupakan langkah baik bagi Sobat untuk memperbaiki kesalahan yang telah Sobat lakukan. Taubat merupakan kembalinya manusia dari berbuat buruk ke arah yang lebih baik dengan cara menata sifat serta kelakuannya supaya kembali bersih.
Dengan sifat serta kelakuan yang baik melalui jalan bertaubat, maka akhlak kita akan semakin meningkat. Bagi mereka yang bertaubat dengan bersungguh-sungguh, Allah akan memaafkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Kejelasan dari kata taubat juga disinggung dalam salah satu ayat Al Qur’an yakni pada QS. Ali- Imran/ 3:135) “ dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak mengharuskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”.
Ayat mengenai taubat memang banyak disinggung dalam Al Qur’an bahkan ada satu surat yang membahas makna pertaubatan manusia yakni surat At Taubah.
3. Taati syariat agama
Menaati syariat agama merupakan salah satu cara kita dalam meningkatkan kualitas akhlak kita menuju ke arah yang lebih baik. Menaati syariat dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri melakukan hal yang baik dan bermanfaat. Bermanfaat dalam hal ini, tentu bermanfaat bagi diri sendiri serta bagi orang lain. Jauhi hal-hal yang buruk dan bertentangan dengan aturan. Hasil dari mengikuti syariat supaya akhlak semakin terpuji adalah kehidupan yang menjadi lebih tenang, terbentuknya sikap dan perilaku yang positif serta bebas dari yang namanya permusuhan.
4. Berlaku baik dengan sesama
Bagi seorang remaja, akhlak terpuji dapat dilakukan dengan cara menunjukkannya pada kehidupan pergaulan mereka. Seperti perilaku yang berikut ini:
•Tunjukkan jika Sobat memiliki solidaritas yang tinggi antar sesama
•Jaga kerukunan serta kebersamaan antar teman
•Saling tolong dan tidak pSobatng bulu terhadap siapa saja yang tengah membutuhkan pertolongan
•Saling menghargai antar sesama teman
•Memiliki jiwa kepahlawanan dengan cara menonjolkan sikap keberanian serta mau berkorban untuk kebaikan
5. Adil
Sikap adil merupakan cermin akhlak yang baik. Dalam istilah, adil memiliki pengertian yakni suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata. Dalam hal ini, seseorang tidak boleh memihak salah satu pihak saja dan membiarkan pihak lainnya, tidak mengurangi ataupun menambah bagi yang lain dan tidak boleh pilih kasih. (baca : keutamaan adil terhadap diri sendiri)
6. Benahi cara berpakaian sesuai dengan syariat agama
Terutama bagi kaum hawa, Islam memiliki aturan tersendiri dalam adab berpakaian. Berpakaian memiliki pengertian yaitu barang apa saja yang digunakan oleh seseorang mulai dari kerudung, jaket, celana, rok, serta baju yang dikenakannya. Pakaian seseorang dapat menentukan kualitas diri seseorang. Semakin baik pakaian seseorang, maka cerminan sikap baik pula yang tampak. Sebaliknya, semakin buruk cara berpakaian seseorang maka orang tersebut akan dicap sebagai orang yang kurang bersopan santun.
Dalam agama Islam, adab berpakaian lebih ke keperluan menutup aurat. Dalam hal ini cara berpakaian akan dikenakan ketentuan hukum. Dalam islam, adab berpakaian juga memiliki nilai ibadah. Tidak hanya itu, kepentingan menutup aurat juga mampu menghindarkan seseorang dari bahaya asusila, melindungi tubuh dari sengatan matahari serta sebagai identitas.
7. Ingat sejarah hidup Rasullullah
Meningkatkan akhlak bisa dilakukan dengan cara mencontoh apa-apa saja yang dilakukan oleh Rasullulah semasa hidupnya. Mencontoh banyak perilaku Rasullulah dapat meningkatkan kualitas diri Sobat terutama dalam hal akhlak. Kehidupan Rasullulah merupakan contoh tauladan yang baik sehingga dapat membuat Sobat senantiasa berperilaku baik dengan tidak merugikan orang lain. Melainkan sebaliknya, Sobat akan lebih banyak memberi manfaat dan menguntungkan bagi sesama.
Kehidupan Rasullulah dipenuhi dengan akhlak yang mulia dengan tingkat kesabaran luar biasa. Beliau juga merupakan sebaik-baiknya contoh dalam berakhlak.
8. Bergaul dengan mereka yang berakhlak baik
Cara meningkatkan akhlak yang paling mujarab adalah dengan cara bergaul dengan mereka yang berakhlak baik. Hal ini dapat membuat Sobat yang tadinya masih memiliki sifat kurang terpuji, dapat dengan sendirinya terbawa sifat baik teman-teman Sobat sehingga Sobat, mampu membangun karakter diri yang berkualitas. Berteman dengan teman yang berakhlak baik, mampu menjauhkan kita dari teman yang gemar berbuat maksiat, yang dapat meracuni akal dan tindakan kita menuju ke arah keburukan.
9. Terima nasihat
Cara lainnya untuk meningkatkan akhlak diri adalah dengan cara menerima nasihat. Tidak semua nasihat didengarkan, melainkan hanya nasihat yang baik dan bersifat membangun saja. Dalam hal ini tentu Sobat harus lebih berlapang dada dalam menerima nasihat orang lain. Ada saatnya ketika kita tidak sadar dengan kekurangan maupun sikap buruk kita sendiri. Sehingga membutuhkan orang lain untuk membantu membenahinya. Perlunya sikap berlapang dada, merupakan hal yang baik dengan tujuan memperbaiki sekaligus untuk meningkatkan akhlak kita sehari-hari.
10. Bertamu dengan sopan
Bertamu memiliki pengertian berkunjung ke rumah orang lain, entah rumah teman, sahabat atau bahkan kerabat untuk suatu tujuan atau maksud tertentu. Bertamu memiliki banyak manfaat terlebih untuk menjalin suatu silaturahmi. Dalam bertamu tunjukkan sikap yang baik dan tidak membuat pemilik rumah merasa kurang nyaman atas kedatangan dan perilaku Sobat. Meski teman dekat sekalipun, namun adab bertamu juga harus terjaga.
Meningkatkan akhlak merupakan hal yang harus dilakukan terutama jika sebelumnya Sobat melakukan banyak kesalahan ataupun perilaku buruk yang dapat merugikan. Meningkatkan akhlak baik tentu harus dilakukan dengan niat yang tulus dan tinggi. Tanpa adanya niat, maka kemungkinan Sobat berbuat buruk dapat berulang kembali. Dalam hal ini, Sobat perlu bertaubat dengan sebaik-baiknya dengan tidak mengulangi hal buruk yang telah Sobat lakukan. Melakukan akhlak baik juga harus dilakukan sebagai suatu kebiasaan.
Semoga artikel ini bermanfaat. Jazzakalahu khoiron
Sumber : dalamislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar